Keterangan :
Hadis ini memberi pengertian :
1. I'tikaf harus dalam masjid
2. Tidak boleh mengeluarkan seluruh anggota badan dari masjid adapun sebahagiannya tidak menjadi apa .
3. Tidak boleh keluar dari masjid kecuali untuk keperluan hajat .
4. Meminta pertolongan kepada isteri hukumnya boleh .
Dari A'isah R.A. ia berkata :"Sunat bagi orang yang beri'tikaf agar tidak menengok orang sakit, menyaksikan jenazah, menyentuh isteri, mempergaulinya dan keluar, kecuali untuk hajat yang tidak dapat dihindari .
Tidak ada i'tikaf kecuali dengan berpuasa dan dalam masjid Jami' ".
H.R. ABU DAWUD dan tidak memjadi apa para rawinya hanya saja yang rajih mauquf pada akhirnya .
Keterangan :
Hadis ini memberi beberapa ketentuan i'tikaf :
1. Orang i'tikaf tidak boleh keluar untuk menjenguk orang sakit,
menghadiri jenazah, menyentuh isteri, menyetubuhinya dan keluar dari masjid kecuali untuk keperluan yang tidak dapat dihindari misalnya berak dan kencing .
2. Harus berpuasa .
3. Harus dalam masjid jami, .
Dari Ibnu Umar R.A. bahwasanya beberapa orang sahabat telah diperlihatkan dalam mimpi malam lailatul qadar pada tujuh hari yang akhir. Rasulullah bersabda :"Aku telah diberitahu tentang mimpimu yang telah menepati pada tujuh hari yang akhir. Barang siapa ingin menelitinya, maka telitilah pada tujuh hari yang akhir". H.R. MUTTAFAQ ALAIHI
Keterangan :
Hadis ini memberi pengertian :
1. Berpegang pada mimpi itu boleh asal tidak bertentangan qaidah-qaidah syariah .
2. Lailatul qadar itu dalam bulan Ramadhan
3. Keutamaan malam Lailatul qadar dan menelitinya pada tujuh hari yang akhir dibulan Ramadhan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan